Selasa, 11 April 2017

Festival Istiqlal Akan Kembali Diadakan



Setelah dua kali diselenggarakan, Festival Istiqlal akan kembali masuk dalam jadwal acara internasional yang akan diadakan di Indonesia. Meski belum benar-benar ditentukan kapan acara ini akan berlangsung, namun konsep acara ini nampaknya sudah dibicarakan.
Ketua Yayasan Festival Istiqlal, Pontjo Sutowo sudah melakukan audiensi dengan Menteri Sekretaris Negara, terkait acara ini, pekan lalu, “Karena ini dukungan pemerintah, dan hampir semua departemen terlibat. Mesti ada yang mengorganize semuanya.” ujar Pontjo.
Menurut Pontjo, ide penyelenggaraan acara ini kembali muncul ke permukaan untuk membangun sebuah paradigma bahwa Islam sebagai agama yang membawa misi kemanusiaan dan peradaban yang mulia “Diharapkan ada timbul persepsi baru tentang bagaimana perkembangan budaya di masa mendatang. Budaya dalam arti luas, budasya dalam arti kata peradaban,” ungkap Pontjo.
Dirinya menjelaskan bahwa Festival Istiqlal III yang akan diselenggarakan nanti, akan memberikan cakupan yang lebih luas. Panitia akan menghadirkan empat program acara, yaitu Pameran, Senii Pertunjukkan dan Sastra, Forum Ilmiah, serta Sayembara.
Setiap program itu akan dipecah kembali menjadi beberapa jenis acara seperti pameran busana muslim dan manuskrip Alquran, pertunjukkan film, deklamasi, dan teater bertema Islam, diskusi mengenai Islam dan budaya daerah, serta lomba desain sajadah dan menulis kaligrafi, “Kegiatannya akan banyak, mulai dari pameran, sayembara, forum ilmiah, dan banyak sekali ya,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, Festival ini berbentuk rangkaian acara yang tidak diadakan hanya dalam satu dua hari, bahkan akan berbulan-bulan, “Itu rangkaian panjang mungkin 18 bulan kali panjangnya. Karena melibatkan ratusan ribuan orang,” katanya.
Rencananya Festival Istiqlal III ini akan mengangkat tema ‘Peradaban Islam dan Islam Berkeadaban: Dari Indonesia untuk Harmoni Dunia’, “Kita berharap bahwa Indonesia bisa ikut memberikan tawaran bagaimana sih konflik peradaban antara dunia barat dan dunia islam saat ini. Mudah-mudahan Indonesia bisa mengajukan alternatif bagaimana caranya menyelesaikan konflik itu,” tutup Pontjo. (sumber: suaramerdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar