Selasa, 11 April 2017

Cuma Jokowi yang Bisa Tekan Harga Tiket Kereta Bandara


 PT Railink mengungkapkan masih ada cara untuk menekan harga tiket kereta bandara Soekarno-Hatta dari estimasi Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per penumpang. 

Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bersedia memberikan subsidi harga tiket melalui mekanisme Public Service Obligation (PSO).

“Kalau pemerintah bisa hadir dengan melakukan intervensi melalui subsidi PSO, tarifnya masih bisa turun,” kata Direktur Utama Railink Heru Kuswanto, dikutip dari detikFinance, Selasa (11/4).

Menurut Heru, perusahaannya tidak bisa menurunkan harga tiket kereta bandara Soekarno-Hatta di bawah angka Rp100 ribu. Karena harga batas bawah tersebut sudah memperhitungkan besarnya investasi yang digelontorkan perusahaan untuk proyek tersebut.

Bos anak usaha patungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) itu menyebut, perusahaannya sudah keluar investasi besar terutama untuk membebaskan lahan. Terutama dari Stasiun Batu Ceper, Tangerang hingga masuk area bandara.

"Mekanisme paling mudah dengan PSO, mekanisme lain kan bisa beda-beda," ujar Heru.

Ia mencontohkan di Perancis, harga tiket kereta bandaranya bisa lebih murah karena negara menanggung biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk operasional.

Sementara di Malaysia, operator kereta Kuala Lumpur International Airport (KLIA) tidak mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan, lantaran tanahnya sudah disediakan pemerintah.

"KLIA itu bangun kereta bandara tidak beli lahan, lahannya dari kerajaan. Dari sisi tanah saja untuk membangun transportasi publik dengan negara tetangga beda, sementara selain kita beli tanah sendiri, prosesnya juga lama," ucap Heru. (CNN Indonesia/Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar