Minggu, 23 April 2017

AS Segera Tinjau Kembali Bebas Visa untuk Warga Eropa


Washington: Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa mereka akan meninjau kembali program pemberian bebas visa Amerika untuk warga Eropa, karena khawatir akan masuknya teroris.

Jika hal ini terjadi, maka wisatawan asal Eropa akan semakin sulit untuk berkunjung ke AS. Selama ini, penduduk Eropa boleh datang ke AS tanpa perlu mengurus visa untuk menetap selama 90 hari. 

"Kita harus meninjau kembali program bebas visa. Bukan mengurangi jumlah negara penerima atau melakukan sesuatu yang berlebihan. Teroris bisa datang dari mana saja," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, John Kelly, seperti dikutipTelegraph, Sabtu 22 April 2017.

Hampir semua negara Eropa mendapatkan bebas visa ke AS, namun tidak untuk Polandia, Bulgaria, Kroasia, Rumania dan Siprus. Hal ini pula yang menyebabkan sebagian negara Eropa tidak memberikan bebas visa untuk warga AS masuk ke Eropa.

Sampai saat ini, 38 negara masuk dalam program bebas visa kunjungan ke AS. Negara-negara ini terdaftar sebagai sekutu AS.

Tetapi walaupun bebas visa, penduduk dari negara-negara tersebut tetap harus melalui sistem pengecekan Electronic System for Travel Authorization (ESTA) sebelum diizinkan masuk ke AS. 

Kelly mengaku, ia khawatir dengan banyaknya pengungsi yang masuk ke Eropa di mana mereka berasal dari Timur Tengah. "Bebas visa AS bisa dimanfaatkan mereka untuk melakukan serangan ke negara kami," tutur dia.

Jutaan wisatawan Eropa dan negara lain yang menerima program bebas visa kunjungan datang ke AS setiap tahunnya. Kedatangan mereka tentu menggenjot pariwisata AS.

Dengan ditinjau kembali bebas visa AS untuk Eropa ini, dikhawatirkan pemasukan AS di bidang pariwisata akan menurun. (sumber: metrotvnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar