Minggu, 21 Mei 2017

Seni Meracik Kopi



Kopi, seperti halnya buah anggur, mendapat sebagian besar rasanya dari tanah tempat ia tumbuh. Setiap tempat dengan kondisi berbeda, baik tanahnya, temperatur, ketinggian, curah hujan, dan sinar matahari, akan mempengaruhi rasa kopi di cangkir Anda.
Selain itu perlakuan terhadap biji kopi juga berperan. Bagaimana kopi dipetik, bagaimana bijinya dipisahkan dari buahnya, dicuci, dikeringkan, disimpan dan dipanggang (roasting) akan mempengaruhi flavor-nya, atau rasa dan aromanya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah varietas yang ditanam. Kopi arabica yang paling banyak ditanam berasal dari varietas Bourbon, Typica, Caturra dan Catuai. Bourbon dan Typica merupakan varietas asli yang merupakan nenek moyang pohon-pohon kopi di dunia, sedangkan Caturra dan Catuai merupakan turunan Bourbon yang merupakan hasil silangan dengan varietas lain.
Gabungan ketiganya yakni varietas, tempat tumbuh, dan pengolahannya, kadang-kadang menghasilkan kopi yang istimewa, unik, namun langka. Kopi-kopi itu sudah selayaknya disajikan secara istimewa juga. Dengan alasan itulah gerai kopi Starbucks menghadirkan bar Reserve di beberapa gerainya.

Di Starbucks Reserve, kopi-kopi langka dan istimewa diracik dengan cara berbeda. Barista yang mengolahnya, selain harus mengetahui cara menyajikan kopi, juga musti bisa menjelaskan keistimewaan kopi-kopi itu kepada para pengunjung.
Bar Reserve dibuat terbuka, dengan meja besar di mana para pengunjung bisa melihat bagaimana kopi disiapkan. Mereka juga bisa memilih metode penyeduhan dan penyajian kopi misalnya dengan Pour-Over, Siphon, Chemex, French Press, dan juga minuman Cold Brew.
“Anda bisa bertanya, meminta saran, atau memilih bagaimana kopi disajikan. Para barista akan menjelaskannya dengan senang hati,” ujar Roger van Tongeren, wakil presiden Starbucks Indonesia di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Saat pembukaan Starbucks Reserve Plaza Senayan, ada dua kopi pilihan yaitu Nicaragua La Roca dan Costa Rica Vista Del Mar Yellow Honey. Yang diperkenalkan pada para pengunjung saat itu adalah yang pertama.
Nicaragua La Roca tumbuh di dataran tinggi Nueva Segovia dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter. Kelembaban rendah serta campuran tanah vulkanis dan hutan hujan di wilayah itu membuat biji kopi di sana memiliki flavor kompleks dan manis.
Panenan biji kopi yang jumlahnya sedikit ini diproses dengan cara diangin-anginkan di tempat teduh, lalu di tempat yang separuh teduh. Proses ini akan memperkuat flavor kopi tersebut, yakni rasa manis plum merah, sitrus dan bunga-bungaan. Saat disesap, ada perpaduan keasaman dan rasa manis di lidah, dan aroma harum yang tercium.
Pengunjung bisa memilih di antara dua varian itu dan meminta bagaimana kopi itu disajikan. Para barista tidak akan menentukan bagaimana rasanya, tugas mereka adalah memunculkan rasa terbaik yang dimiliki kopi-kopi itu.
Karena setiap kopi di Reserve punya ceritanya sendiri, maka para barista akan melengkapinya dengan pendekatan dan penyajian khusus, sehingga cerita itu akan berlanjut di lidah mereka yang merasakannya. (kpc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar