Rabu, 31 Mei 2017

Pentadio Resort Gorontalo Pesona Wisata Ramadan



Tidak mau membiarkan momen Ramadan lewat begitu saja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo menjadikan Pentadio Resort sebagai titik wisata Ramadan bagi masyarakat. Di tempat ini, wisatawan akan bisa menghabiskan waktunya untuk kegiatan positif.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu mengatakan, Wisata Ramadan disediakan bagi masyarakat yang ingin menunggu waktu berbuka puasa sambil memancing ikan dan mendengarkan lantunan musik religi, belajar Alquran dan ceramah. “Memancing itu salah satu hobi yang banyak diminati oleh masyarakat dan kita sudah menyiapkan lokasi yang strategis. Wisata ramadan dimulai pada pukul 17.00 Wita hingga waktu berbuka puasa,” ujar Ruslan.
Di tempat itu juga, lanjut Ruslan, disediakan lokasi untuk membaca Alquran serta mendengarkan ceramah agama serta pusat wisata halal dan sehat. Diberharapkan, masyarakat dapat menyemarakkan bulan Ramadan dengan kegiatan yang positif.
“Saya juga berharap kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jika ingin berbuka puasa bersama, dengan pengendara becak motor (bentor), anak panti asuhan maupun masyarakat, dilakukan di tempat ini,” pintanya.
Ruslan menambahkan, wisata Ramadan ini dibuat bagi pengunjung agar dapat menikmati suasana wisata ramadan yang terinspirasi dengan hal-hal positif serta merupakan ajang promosi objek wisata Pentadio Resort. “Wisata ramadan sebagai wahana silaturahim antara pemerintah dan masyarakat. Program kami pada tahun 2017, terdapat beberapa kegiatan di antaranya, Wisata Ramadan, perayaan tradisi malam Qunut, Festival Tumbilotihe dan Gebyar perayaan ketupat,” ujar Ruslan.
Kebersihan dan Kerapian
Menpar Arief Yahya mengingatkan agar Pemda dan pengelola destinasi menjaga kebersihan dan kerapian destinasi. Jangan sampai ada banyak keluhan soal sampah, dan toilet yang tidak nyaman. “Karena itu semua masuk dalam 14 pilar yang dinilai oleh TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index yang dinilai oleh World Economic Forum (WEF),” kata dia.
Apalagi di saat Bulan Suci Ramadan. Biasanya, pergerakan wisata religi itu makin kuat dan besar. Wisatawan nusantara akan berziarah ke tempat-tempat yang dinilai memiliki sejarah yang kuat. “Pesan saya, jaga kebersihan,” paparnya.
Menpar Arief Yahya tidak gusar dengan menurunnya jumlah kunjungan wisata pada Juni 2016. Tercatat terjadi penurunan 6,3 persen dibanding kunjungan wisata pada Mei 2016. “Juni bertepatan dengan Ramadan. Jumlah wisawatan muslim turun sekitar 40 persen sejak puasa sampai Idul Fitri. Secara total, ada penurunan 8 persen kunjungan wisata selama Ramadan,” jelas mantan Dirut PT Telkom ini.
Namun, penurunan itu tidak berimbas kepada industri pariwisata yang ada. Menurut Menpar, walaupun wisatawan asing menurun, industri pariwisata tetap menggeliat karena kenaikkan wisatawan nusantara. “Yang menurun adalah Wisman, tetapi wisnus naik drastis karena Lebaran. Industri masih bisa tersenyum, karena terkompensasi lebih besar dari wisatawan nusantara,” jelasnya.  (sumber: suaramerdeka.com))

Masjid Muhammad Cheng Hoo Purbalingga Jateng




Nama Ma Cheng Hoo (baca: Muhammad Cheng Hoo) amat populer di Indonesia, terutama bagi Muslim Tionghoa. Karenanya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Muslim Tionghoa bisa mengabadaikan nama ini untuk nama masjid di lingkungannya.

Oleh sebab itu Masjid Muhammad Cheng Hoo, saat ini tak hanya ada di kota-kota seperti Pasuruan, Palembang  dan Surabaya tetapi juga ada di pelosok. Di Purbalingga,  tepatnya di Desa Selaganggeng Kecamatan Mrebet.  

Sekilas bangunannya mirip kelenteng. Karena memang masjid ini berarsitektur oriental (baca: China) sebagaimana kelenteng-kelenteng di Indonesia juga berarsitektur oriental. Membuat kaya ragam masjid di Indonesia. 

Luas bangunan masjid berukuran ini 11x 9 meter persegi. Lokasinya di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Dari tengah pusat kota Purbalingga, masjid ini berada di sisi kiri jalan raya Purbalingga-Bobotsari.

Langgam arsitektural masjid ini mengadopsi kebudayaan Tiongkok yang dikombinasikan dengan bangunan tradisional Jawa. Sekilas bentuk masjid ini mirip kelenteng. (bpp)

Selasa, 30 Mei 2017

Masjid Merah Peninggalan Sunan Gunung Jati



Berbeda dengan umumnya masjid yang dominan warna  putih, masjid di Panjunan Cirebon ini dominan warna merah. Karenanya, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Merah Panjunan.

Syarif Hidayatullah atau biasa dikenal Sunan Gunung Jati menggunakan Masjid Merah Panjunan, Cirebon untuk menyiarkan agama Islam. Di masjid itu, lahir ide dan tukar pikiran untuk memperkenalkan agama.

Masjid Merah dibangun pada 1480 Masehi. Masjid dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan Pangeran Panjunan Abdurahman. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Masjid Merah dibangun dalam satu malam sebelum salat subuh berkumandang. Usai dibangun, Sunan Gunung Jati langsung memanfaatkan tempat itu untuk menyiarkan agama.

Masjid Ini merupakan  tempat silaturahim para aulia atau wali, termasuk wali songo, untuk tukar pendapat dalam siar agama Islam. Tidak hanya para wali dan aulia yang datang, warga biasa juga dipersilahkan datang ke Masjid Merah ini.

Sunan Gunung Jati  menyambut tiap tamu yang datang dan dibolehkan menginap. Mereka diajarkan agama lewat tari-tarian dan gamelan. Tetapi kalau ingin menginap di sini,  membayarnya dengan baca syahadat. Tempati ni tak pernah sepi. Tiap saat ada saja yang ingin belajar agama Islam kepada Sunan.


Masjid Merah didirikan berbeda dari masjid lainnya. Pembangunan masjid ini menggabungkan tiga kebudayaan. Islam, Tiongkok dan Budha. Perbedaan mencolok lainnya, di masjid ini tidak ada kubah seperti masjid biasanya. Juga, atap dan pintu dibuat rendah.

Sesuai namanya, Masjid Merah, masjid ini dibangun dari tanah liat. Tanah ini erat hubungannya dengan kehidupan dan kematian manusia. Bahwa manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah pula.

Sedang pintu dan atap yang  sengaja dibuat pendek  supaya seseorang tidak boleh menyombongkan diri. Sebab, semua manusia adalah sama di mata Tuhan.

Tak hanya bangunan yang sarat makna, ada sejumlah hal unik lain soal masjid ini. Masjid merah hanya dipakai untuk salat lima waktu,  Khusus pada Idul Adha dan Idul Fitri juru kunci bakal membuka ruangan lain yang ada di masjid untuk dipakai beribadah. (bpp)

Senin, 29 Mei 2017

Inilah 25 Obyek Wisata Pilihan Pembaca TripAdvisor



Situs ulasan wisata TripAdvisor belum lama ini mengumumkan 25 Objek Wisata Pilihan Pembaca 2017. Selain versi sedunia, mereka juga mengumumkan daftar versi per benua.

Daftar tersebut dibuat berdasarkan ulasan pembaca selama 12 bulan terakhir. Objek wisata yang masuk dalam daftar tersebut merupakan yang mendapat ulasan terbanyak dan terbaik dari pembaca.

UNESCO menobatkan Angkor Wat sebagai Situs Warisan Dunia pada 1992. 
Situs sejarah Angkor Wat di Kamboja menduduki peringkat teratas dalam daftar versi dunia. 

Dibangun pada abad ke-12, candi Hindu yang kini digunakan sebagao tempat ibadah umat Buddha itu berada dalam komplek Angkor Archeological Park seluas 40,4 hektare.

Sepanjang tahun lalu, Angkor Wat telah dikunjungi oleh 2,21 juta wisatawan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang hanya berjumlah 2,12 juta wisatawan.

Tak hanya bangunannya yang megah, candi ini juga menyimpan lebih dari 200 lukisan yang antik. 


Posisi ke-dua dalam daftar tersebut ditempati oleh Sheikh Zayed Grand Mosque Center di Abu Dhabi, sementara posisi ke-tiga ditempati oleh Mezquita Cathedral de Cordoba di Spanyol.

Sayangnya, Indonesia tak masuk dalam daftar versi dunia tersebut. Namun, Candi Borobudur menempati posisi ke-22 dalam daftar versi Asia.

Berikut ini ialah daftar lengkapnya:

1. Angkor Wat — Siem Reap, Kamboja

2. Sheikh Zayed Grand Mosque Center — Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

3. Mezquita Cathedral de Cordoba — Cordoba, Spanyol

4. St. Peter's Basilica — Kota Vatikan, Italia

5. Taj Mahal — Agra, India

6. Church of the Savior on Spilled Blood — St. Petersburg, Rusia

7. Tembok Besar — Beijing, China

8. Machu Picchu — Machu Picchu, Peru

9. Plaza de EspaƱa — Seville, Spanyol

10. Duomo di Milano — Milan, Italia

11. Jembatan Golden Gate - San Francisco, California

12. Lincoln Memorial - Washington DC, District of Columbia

13. Menara Eiffel - Paris, Perancis

14. Parliament - Budapest, Hungaria

15. Notre Dame Cathedral - Paris, Perancis

16. Corcovado Christ the Redeemer - Rio de Janeiro, Brazil

17. Big Ben - London, Inggris

18. Acropolis - Athena, Yunani

19. Main Market Square - Krakow, Polandia

20. El Ateneo Grand Splendid - Buenos Aires, Argentina

21. Temple of the Reclining Buddha (Wat Pho) - Bangkok, Thailand

22. Burj Khalifa - Dubai, United Emirat Arab

23. Fushimi Inari-taisha Shrine - Kyoto, Jepang

24. Ruinas Mayas de Tulum - Tulum, Meksiko

25. Gedung Opera - Sydney, Australia   (sumber: CNN Indonesia)

Negara Rawan Teror Bikin Waswas Wisatawan



Rangkaian aksi teror melanda sejumlah negara, termasuk yang terjadi di Jakarta  Rabu (24/5) malam, tepatnya  di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Aksi bom bunuh diri ini terjadi beberapa hari setelah insiden serupa menimpa Manchester Arena, tempat berlangsungnya konser musik Ariana Grande yang menyebabkan korban jiwa.

Bagi wisatawan mancanegara, rangkaian aksi teror yang melanda suatu negara tentu berpengaruh pada persepsi keamanan dan kenyamanan berlibur di negara tersebut. Semakin sering menjadi sasaran para teroris, tentu akan membuat takut warga negara lain untuk menghabiskan waktu di sana.

The Telegraph merangkum 45 negara yang menjadi sasaran teror utama dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah beberapa negara yang menempati urutan teratas dalam daftar tersebut.

1. Jerman


Sepanjang 2016 lalu, Jerman menerima enam aksi teror di Berlin, Ansbach, Munich, Wurzburg, Grafing, dan Hannover. Mulai dari aksi teroris yang menabrakkan truk yang dikemudikannya ke pasar Natal di Berlin pada 19 Desember 2016, aksi bom bunuh diri di Ansbach pada 24 Juli 2016 yang menewaskan 15 orang, dan empat aksi penembakan serta penusukan warga di empat kota lainnya.

Kegiatan teroris di Jerman sepanjang tahun lalu melonjak, setelah pada tahun sebelumnya tercatat hanya ada satu kali aksi teror di Berlin. Tepatnya 17 September 2015, pria keturunan Irak bernama Rafik Yousef ditembak mati karena menyerang seorang polisi wanita dengan pisau.

2. Perancis

Perancis menjadi negara Eropa berikutnya yang menjadi tidak aman untuk berlibur. Selama dua tahun terakhir, negara fesyen tersebut menjadi sasaran dua aksi teror skala besar. Pada November 2015, aksi teror Paris menewaskan 130 orang. Sementara Juli tahun sebelumnya, setidaknya 84 orang meninggal dunia akibat aksi teroris menabrakkan tru ke kerumunan orang di kota Nice.

3. Turki

Turki juga menjadi incaran kelompok teroris dalam dua tahun terakhir. Tahun lalu, aksi teror terjadi di bandara Ataturk, ibukota Ankara, dan kota Gaziantep. 

4. Lain-lain

Berdasarkan catatan Telegraph, negara-negara lain yang dua tahun terakhir juga rutin menerima aksi teror antara lain Belgia, Mesir, Tunisia, Indonesia, Rusia, Myanmar, Kenya, Filipina, Kolombia, Thailand, dan Australia. Meskipun di Indonesia hanya tempat-tempat tertentu yang terjadi ancaman teror, banyak daerah yang tak tersentuh oleh aksi teror ini.

Menurut Oliver Smith, Digital Travel Editor untuk The Telegraph, Kedutaan Besar di setiap negara memiliki empat kategori keamanan sebelum menerbitkan travel advice bagi warga negaranya masing-masing. Empat kategori itu adalah: highgeneralunderlying, dan low.

"Negara-negara dengan tingkat serangan tinggi tampaknya masih menjadi sasaran utama para teroris," kata Smith, dikutip Senin (29/5).

Sementara, negara-negara yang tidak memiliki rekam jejak serangan teror namun sangat menarik untuk dikunjungi antara lain Islandia, Bolivia, Ekuador, Polandia, Republik Ceko, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Jepang. (bpp/cnni)

Minggu, 28 Mei 2017

Berbahayakah Singa Laut Sampai Seret Gadis Cilik?



Dalam sebuah video yang viral di media sosial akhir pekan lalu, seekor singa laut kedapatan melompat dari air dan menyambar seorang gadis cilik hingga tercebur ke laut. Peristiwa yang terjadi di dekat sebuah dermaga di British Columbia, Kanada ini mengejutkan netizen dan memancing banyak pertanyaan seputar perilaku mamalia laut tersebut.
Kejadian itu bermula ketika gadis cilik tersebut bersama beberapa orang lain berkerumun di pinggir dermaga. Beberapa di antaranya tampak melemparkan makanan kepada singa laut. Lama kelamaan, singa laut itu semakin mendekat karena beberapa orang terus mendekati air dengan makanan dan remah-remahnya.
Pada satu titik, mamalia besar tersebut bisa mendorong dirinya keluar dari air, berusaha untuk mendapatkan lebih banyak makanan. Awalnya, anak perempuan itu cukup waspada untuk menghindari singa laut. Tetapi ketika dia duduk di pinggiran dermaga dan lengah, singa laut berhasil menyambarnya. Untungnya, seorang kakek yang sigap langsung terjun ke laut dan berhasil menyelamatkan gadis itu.
Dengan panjang lebih dari dua meter, singa laut ini kemungkinan merupakan jenis singa laut California yang memang berasal dari wilayah British Columbia. Singa laut jenis ini dapat mencapai berat hingga 375 kilogram. Hewan besar ini pada umumnya lebih menyukai makanan-makanan kecil, dan biasa memakan ikan, cumi-cumi atau kerang. Singa laut steller, yang bisa berukuran jauh lebih besar, juga menghuni kawasan ini.
Singa laut ini tidak melompat ke dermaga untuk memakan anak perempuan itu, tetapi untuk mendapatkan lebih banyak makanan dari orang-orang yang berkerumun di sana.
Lebih cenderung kepo ketimbang kasar
Singa laut dikenal sebagai hewan yang memiliki rasa keingintahuan tinggi. Hewan ini sering kali kedapatan mengitari dan menyelidiki para penyelam yang memasuki wilayah berkembang biak mereka.
Mereka tidak dikenal sebagai hewan yang kasar. Umumnya, mereka justru penasaran terhadap manusia ketimbang agresif. Tetapi ini bukan berarti bahwa singa laut tidak berbahaya sama sekali. Anak perempuan itu bisa saja mengalami luka serius. Bagaimanapun, kita harus tetap waspada jika berada di sekitar hewan liar.
Selain itu, yang perlu diingat adalah, memberi makan hewan-hewan liar akan menimbulkan risiko yang signifikan. Direktur Florida Program for Shark Research, George Burgess pernah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa memberi makan hewan-hewan liar dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada perilaku hewan, mengajari mereka untuk “menyamakan manusia dengan makanan gratis”. (sumber: kompas.com)

Mau Buat Kue Lebaran Nggak Punya Oven, Buat Saja Kue Kastengel


Mau buat kue Lebaran kok nggak punya oven. Jangan kawatir, kita bisa buat kue kastengel yang membuatnya tidak harus pakai oven. 

Kue kering Lebaran banyak macamnya, namun yang menjadi favorit banyak orang ialah kue kastengel dan kue nastar. Jelang Lebaran, kue kering lebaran banyak tersedia di pasaran. Saking banyaknya, kita bisa memilih sesuai dengan kondisi keuangan karena harganya pun beragam. Tetapi kalau nggak bikin sendiri, rasanya kurang afdol.

Jika yang terakhiir menjadi pilihan, kegiatan bikin kue ini terasa mengasyikkan karena dilakukan sambil mengisi waktu saat berpuasa Ramadan. Selain bahan yang mudah didapat, proses mengolahnya pun tak rumit. Namun, apa jadinya jika kita tak memiliki oven untuk memanggang kue di rumah?

Jangan khawatir, kita tetap bisa kok membuat kreasi aneka kue Lebaran yang lezat, meski tanpa oven. Dilansir Huffingtonpost, membuat kue tanpa oven mirip dengan teknik membuat pancake. Caranya, lelehkan mentega ke dalam wajan atau teflon dengan api kecil. Kemudian, gulung adonan dan masukkan ke dalam wajan, biarkan sampai matang.

Selain itu, membuat kue lebaran tanpa oven juga bisa dilakukan dengan memasak di atas kompor adonan, mengukus dalam panci tanpa air dengan api kecil, memanggang hingga mendiamkannya di dalam lemari es.

Di bawah ini, ada resep kue kastengel yang dapat dibuat tanpa oven.



Bahan utama:
• Tepung terigu 200 gr
• Kuning telur 2 butir
• Susu bubuk 2 sdm
• Blue Band Cake and Cookie 5 sdm
• Tepung maizena 2 sdm
• Kuning telur untuk olesan 1 butir
• Keju cheddar parut 80 gr
• Keju edam parut 50 gr
• Gula halus 2 sdm

Cara membuat:
1. Campur Blue Band Cake and Cookie dan kuning telur ke dalam mangkuk ukuran besar hingga merata.
2. Tambahkan susu bubuk, gula halus, tepung terigu, keju cheddar parut, keju edam parut, dan tepung maizena. Aduk hingga membentuk adonan.
3. Giling adonan menggunakan rolling pin atau botol kaca lalu bentuk adonan kastengel sesuai selera.
4. Panaskan panci pengukus tanpa air yang sudah diberi saringan, lalu oles saringan dengan Blue Band agar tidak lengket.
5. Oleskan kuning telur ke permukaan adonan yang sudah dicetak, dan taburi keju parut di atasnya.
6. Letakkan adonan kastengel di atas saringan panci, lalu masak kue selama kurang lebih 30 menit dengan api kecil.
7. Angkat, lalu dinginkan sejenak, dan kastengel siap disajikan

Resep di atas bisa langsung Anda praktikkan di rumah. Sederhana dan tidak rumit. Hasilnya pun tak kalah lezat dengan kastengel yang diolah menggunakan oven.

Kunci rahasianya adalah penggunaan Blue Band Cake and Cookie ke dalam adonan kue. Blue Band Cake and Cookie merupakan perpaduan sempurna margarin dan butter, sehingga menjadikan aroma harum dan rasa lembut khas butter, tanpa perlu menambahkan butter. Tersedia dalam kemasan 200 gram, 1 kilogram dan 2 kilogram, Anda dapat membeli Blue Band Cake and Cookie sesuai kebutuhan. (bpp/mtnc)

Sabtu, 27 Mei 2017

Pesta Kesenian Bali Digelar Juni 2017, Ini Pesan Gubernur Bali



Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 tahun 2017 akan digelar pada Juni mendatang. Persiapan terus dilakukan agar pesta yang sudah berlangsung lama itu tidak terlihat monoton. 
Dalam rapat pleno di Gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, 26 Mei 2017, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kepada panitia agar menghindari kesan monoton dan pasar malam. “Ini kesembilan kalinya saya menyelenggarakan PKB, jangan lagi ada kesan monoton dan pasar malam,” katanya.
Untuk itu ia meminta agar panitia PKB ke-39 secara serius mengatur kualitas penyelenggaraan kali ini. Mantan Kapolda Bali ini menyoroti hampir semua aspek seperti pameran, pengaturan pentas, peralatan, kebersihan dan keamanan. Secara khusus ia mengingatkan agar jangan sampai terjadi kembali musibah seperti tahun lalu yang diakibatkan masalah listrik.
Pastika mengatakan PKB adalah puncak apresiasi Pemprov Bali kepada seluruh seniman Bali untuk menampilkan karya terbaiknya sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Bali yang adiluhung. (bpp/smc)

Inikah Sebab Ikan Paus yang Tadinya Kecil Menjadi Besar?




Paus tercatat sebagai salah satu mamalia terbesar di bumi. Paus yang terdampar di Seram beberapa waktu lalu misalnya, ukurannya mencapai 23 meter, setara bus Transjakarta gandeng.
Namun yang tak pernah diketahui manusia, ukuran paus dulu ternyata kecil. Itu terungkap dalam catatan fosil.
Riset baru mengungkap, paus meraksasa karena sejumlah faktor yang kemudian memengaruhi penyebaran makanan favoritnya: ikan krill dan ikan kecil lainnya.
Faktor pertama adalah perubahan iklim. Adanya perubahan iklim membuat ikan krill yang semula tersebar luas di lautan menjadi terkonsentrasi di wilayah tertentu.
Paus harus bergerak menemukan populasi ikan krill dan siap menyantap dalam jumlah besar sekaligus agar efisien.
Jadilah paus berevolusi bertubuh raksasa. Paus juga punya baleen yang membantu menyaring makanan, membuat paus bisa memakan 1 pon ikan krill sekaligus.
Namun, berdasarkan penelitian Jeremy Goldbogen dari Universitas Stanford, perubahan iklim bukan satu-satunya sebab paus meraksasa.
"Baleen berkembang sekitar 20 juta tahun lalu, sementara kita tidak meliht evolusi raksasa itu hingga waktu terdekat, sekitar 3-5 juta tahun lalu," kata Goldbogen.
Golbogen bersama timnya mencoba menganalisis kejadian di samudera purba. Mereka menemukan, pada saat bersamaan dengan berkembang bearnya paus, zaman es dimulai, menyebabkan bajir nutrisi di pantai.
Bersamaan dengan itu, ada proses upwelling, gerak air di permukaan oleh dorongan angin yang memicu air di bagian bawah berpindah ke permukaan samudera.
Proses itu mengakibatkan kemelimpahan makanan yang besar di lautan. Bersama dengan kemamouan menelan makanan dalam jumlah besar sekaligus, akhirnya hewan itu meraksasa.
Dalam publikasi di Royal Society B, Golbogen dan timnya menyatakan, massa paus meningkat dari 10 ton menjadi 100 ton dalam beberapa juta tahun.
Meski sulit menggambarkan hubungan langsung antara ukuran dan dinamika samudra pada 3 juta tahun lalu, studi lainnya mendukung hasil riset ini.
"Ada kasus di mana keterbatasan dan kemelimpahan makanan mengontrol perubahan ukuran tubuh dalam waktu yang singkat," kata Goldbogen merujuk pada studi tahun 2013 yang dipublikasikandi ICES Journal of Marine Science.
"Kesimpulannya di sini, jika Anda punya cukup banyak makanan tersedia dan hewan yang sangat efisien, itu mungkin saja dapat mengembangkam ukuran tubuh lebih besar dan lebih besar," imbuhnya seperti dikutip NPR, 23 Mei 2017.
Apakah ke depan paus akan bertambah besar? Belum tahu. Tapi iklim dan makanan akan berpengaruh. (sumber: kompas.com)

Jumat, 26 Mei 2017

Pertolongan Pertama Jika Rekan "Traveling" Tersetrum "Water Heater"



Banyak hotel yang menggunakan water heater di tiap kamar sebagai pemanas air. Water heater langsung dipasang di kamar mandi, terdiri dari dua jenis yakni elektrik dan gas. 
Namun penggunaan water heater individual seperti itu rupanya berisiko cukup tinggi, terutama jenis elektrik.
"Water heater elektrik itu lebih berbahaya. Bisa jadi heater-nya bocor karena terbuat dari tembaga. Biasanya karena termakan usia sehingga heater tembaga tersebut terkena air. Listrik pun dihantarkan ke semua bagian water heater, dan kabelnya lah yang biasanya kita pegang," tutur Setiana, Chief Engineer Hotel Santika Premiere Jogja kepada KompasTravel, Jumat (26/5/2017).
Water heater yang bocor, lanjutnya, juga bisa terjadi karena teknis pemasangan yang salah.
"Bisa jadi dindingnya lembab, atau airnya bocor dari atap sehingga merembes pada dinding. Oleh karena itu yang memasang water heaterharus tahu betul mana permukaan dinding yang aman. Kesalahan teknis sedikit saja bisa fatal akibatnya," papar Setiana. 
Tidak ada yang bisa dilakukan korban jika terkena setrum water heater. Namun teman perjalanannya tentu bisa mengantisipasi agar nyawa orang tersebut terselamatkan.
"Pertama, jangan masuk ke kamar mandi. Air itu penghantar listrik, sama seperti tubuh manusia. Biasanya di kamar mandi air kan berceceran. Begitu kena, kita bisa langsung ikut tersetrum," tutur Setiana.
Cara paling baik, lanjutnya, adalah dengan mematikan power listrik langsung dari luar ruangan.
"Water heater individual seperti ini biasanya digunakan di hotel-hotel kecil atau budget. Biasanya di depan tiap kamar ada power listrik, langsung matikan," tambah Setiana. 
Jika listrik kamar sudah benar-benar mati, maka itulah waktu yang tepat untuk Anda masuk ke kamar mandi dan menolong korban.
Setiana mengimbau setiap wisatawan agar mengecek terlebih dahulu sebelum menginap di hotel.
"Lebih baik tanyakan dulu kepada resepsionis atau petugas hotel, apa yang mereka gunakan untuk memanaskan air. Jika mendapati water heater terutama elektrik di kamar, cek terlebih dahulu dinding di belakangnya. Jika ada yang bocor, segera laporkan ke pihak hotel," tutupnya. (sumber: kompas.com)

'Keramas Bareng', Ritual Warga Cisadane Sambut Ramadan


Ratusan warga Kelurahan Babakan Sukasari, Kota Tangerang, Banten, menggelar ritual Keramas Bareng di pinggiran Sungai Cisadane pada Kamis (25/6) dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

Tradisi turun-temurun itu diikuti warga asli Kampung Babakan Sukasari yang tinggal tak jauh dari sungai.

Menanggapi usulan warga yang ingin ritual Keramas Bareng dijadikan atraksi wisata budaya di Kota Tangerang, ia menyambut baik ide tersebut.
Dengan membawa gayung, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berbondong-bondong berjalan kaki menuju Sungai Cisadane untuk membersihkan diri sebelum menunaikan ibadah puasa.

Ratusan warga yang memadati pinggir Sungai Cisadane dari Jalan Perintis Kemerdekaan ke arah kawasan wisata Pasar Lama itu masing-masing telah memegang sampo beserta gayung di tangan.

Secara bergantian, mereka melakukan keramas di pinggir sungai. Bahkan ada juga yang sambil berenang.

Ritual Keramas Bareng ini sudah dilakukan warga secara turun-temurun. Warga meyakini dengan melakukan ritual tersebut, mereka bisa mendapatkan keberkahan.

Haji Abu, Lurah Kelurahan Babakan menjelaskan, kebiasaan keramas ini awalnya dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan merang, yakni benih padi dari hasil panen yang dibakar lalu abunya dibiarkan semalam untuk kemudian dijadikan bahan alami perawatan rambut.

Namun, karena merang kini sulit didapat, maka diganti dengan sampo.

“Ada pesan moral yang disampaikan kepada warga. Pesan itu sebagai pengingat agar warga dapat mempersiapkan diri, termasuk membersihkan diri, menjelang bulan Ramadan yang akan tiba sebentar lagi,” kata Haji Abu, seperti yang dilansir dari Antara.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang hadir mengatakan, kalau ritual Keramas Bareng merupakan warisan kearifan lokal yang patut dilestarikan.

“Kebersamaan ini bisa meningkatkan semangat ukhuwah dan meningkatkan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa,” kata Arief.


“Salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal adalah dengan mengenalkannya ke masyarakat. Kita sedang benahi infrastrukturnya, sekaligus mengembangkan konsep kota perairan. Kita juga dorong masyarakat untuk menggali potensi yang ada,” lanjutnya. (sumber: CNN Indonesia)

Kamis, 25 Mei 2017

Inilah Cabe Terpedas di Dunia




Napas Naga demikian nama cabe yang sedang dikembangkan di Inggris.  Cabe ini merupakan cabai terpedas di dunia. Sensasi pedasnya luar biasa, tetapi jangan dicoba meski  Anda seorang penyuka pedas. Kenapa? 
Cabai itu dikembangkan oleh Mike Smith, pemilik Tom Smith's Plants, bersama peneliti dari Universitas Nottingham diberi nama Dragon's Breath atau Napas Naga
Napas Naga dipamerkan dalam acara Chelsea Flower Show yang diadakan 23 Mei-27 Mei di London. Meski begitu Smith tidak merekomendasikan cabai ini untuk dikonsumsi karena bisa jadi berakibat fatal bagi pemakannya.
"Saya sudah mencoba di ujung lidah saya, dan rasanya lidah saya seperti terbakar. Buru-buru saya meludahkannya," ujar Smith seperti dikutip dari Live Science, Jumat (19/6/2017).
Apa pasal? Napas Naga ternyata mampu menghasilkan 2,48 juta unit panas pada skala Scoville, sebuah pengukuran tingkat konsentrasi kapsaisin, zat kimia yang melepaskan sensasi pedas panas yang dirasakan orang saat mereka menggigitnya.
Bandingkan saja dengan tingkat kepedasan cabai lainnya. Cabai habanero menghasilkan sekitar 350 ribu unit panas pada skala scoville sementara jalapeno menghasilkan 8000 unit panas skala scoville.
Napas naga lebih pedas dibandingkan dengan pemegang rekor cabai terpedas sebelumnya, Carolina Reaper, yang menghasilkan kira-kira 1,6 juta unit panas skala scoville.
Paul Bosland, Profesor hortikultura di New Mexico State University dan Direktur Chile Pepper Institute mengungkapkan saat seseorang makan cabai yang sangat pedas, sensasi pertama yang didapat biasanya adalah mulut yang menjadi kebiruan.
"Apa yang terjadi adalah bahwa reseptor di mulut mengirimkan sinyal ke otak bahwa ada rasa sakit berupa panas dan otak akan memproduksi endorfin untuk menghalangi rasa sakit itu," terang Bosland.
Namun jika cabai yang di makan luar biasa pedasnya maka tubuh yang terkena kapsaisin akan melepuh seperti misalnya pada bagian mulut dan jika tertelan maka tenggorokan pun juga mengalamai hal yang sama.
"Tubuh merasakan luka bakar dan mengorbankan lapisan atas sel untuk memberikan sinyal untuk mencegah panas lebih jauh lagi masuk kedalam tubuh," jelas Bosland lagi.
Jadi mengonsumsi cabai dengan tingkat kepedasan seperti Napas Naga bisa menyebabkan rasa terbakar setidaknya selama 20 menit.
Dalam beberapa kasus, memakan cabai yang pedas dapat menyebabkan syok anafilaksis, luka bakar yang parah dan bahkan menutup saluran pernapasan yang bisa membuat berujung kematian jika tidak segera di tangani.
Seperti kasus yang terjadi beberapa saat lalu, saat seorang pria harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka pada tenggorokannya setelah makan burger dengan bubur cabai.
Sudah jelas kan mengapa pengembang cabai ini sendiri tidak ingin memanfaatkannya untuk dikonsumsi? Smith sendiri justru ingin mengembangkannya sebagai obat bius untuk orang-orang yang alergi terhadap anastesi biasa. (bpp/kpc)

Rabu, 24 Mei 2017

Ratusan Kelompok Kesenian Ramaikan Festival Maerakaca 2017



Ratusan kelompok kesenian Jawa Tengah mengikuti Festival Maerakaca 2017 yang dihelat sehari oleh PT PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Jateng, wahana hiburan dan wisata Jawa Tengah, Minggu (21/5). Hiburan rakyat itu dipamerkan dalam aksi dan performa yang dirangkai dalam satu kegiatan panggung yang apik, di area terbuka serbaguna depan miniatur Laut Jawa, komplek Maerakaca Semarang.
Komplek wisata pemprov Jateng yang khusus memamerkan 35 anjungan/rumah adat se Jateng itu penuh sesak. Lebih menarik lagi, sambil menonton kesenian Jawa pengunjung bisa menjajal tracking mangrove yang baru dibesut pengelola. Inilah spot baru yang mampu menghidupkan Maerakaca baru baru ini.
Festival kesenian ini menampilkan berbagai seni dan budaya. Seperti pertunjukan seni tari Jawa,  kreasi modern serta dolanan anak yang terangkum dalam Kampung Bocah, hingga hiburan panggung musik modern. Inilah sukses tahun kedua menyusul sukses sebelumnya. Sejak pagi  pukul 08.00 wib, area Maerakaca tampak disesaki ribuan warga. Mereka datang mengajak keluarga, teman, atau sahabat untuk melihat langsung “Maerakaca yang Baru”.
Grand Maerakaca yang kini telah bangkit kembali sebagai destinasi wisata dan edukasi anak muda memang patut dibanggakan. Kampung Bocah, sebuah venue yang dihadirkan panitia kerjasama Klub Merby Semarang menjadi pusat perhatian pengunjung khususnya yang membawa anaknya. Ragam dolanan (mainan) anak tempo dulu khas Semarang menjadi rebutan.
Di antaranya  dakon, grobak sodor, lompat tali karet, Engklek, Petak Umpet, Setinan (main kelereng). Tak hanya itu. Pentas seni dan budaya yang dimainkan anak-anak juga menyedot pengunjung. Apalagi di sesi pertengahan tampil para musisi muda berbakat yang energik. Mereka menghibur pengunjung dalam balutan “Lomba Band Antar Kampung” yang beken disebut Band Tarkam.
Tempat Unggulan
Sukses festival yang dikemas ringan tersebut diakhiri sempurna oleh tampilnya Lookman & Jawaica, sebuah grup band Reegea yang mewakili hiburan modern segmen muda.  Titah Listyorini, Direktur PT PRPP Jateng mengaku puas dan bangga. Grand Maerakaca sebagai salah satu venuenya, mampu bangkit kembali menjadi salah satu destinasi wisata lokal Semarang. Tidak hanya untuk segmen keluarga, namun juga menyedot perhatian generasi muda.
“Festival Maerakaca ini kami gelar sebagai puncak rangkain berbagai kegiatan yang sebelumnya pernah kami helat sebagai acara rutin setiap pekan pada semester pertama. Ternyata sambutan masyarakat sangat luar biasa,”katanya.

Dia berharap melalui kegiatan tersebut Grand Maerakaca bisa menjadi tempat unggulan wisata lokal paling tidak menjadi tuan rumah di kotanya sendiri. Sejak 2016 Grand Maerakaca terus berbenar. Selain membangun trackinf mangrove, juga pembenahan 35 anjungan (rumah adat Jawa) yang lenkap.
Siapapun bisa menikmati suasana rumah adat di 35 kabupaten/kota di Jateng itu. Bisa untuk menggali tradisu maupun foto foto bersama. Juga tengah dibangun Cafe Jembatan yang menyajikan kuliner khas Jateng. Muskik Malam Minggon (M2M), dan 45 unit perahu yang siap membawa pengunjung keliling danau di pinggir pantai tersebut.
Grand Maerakaca saat ini buka pukul 07.00 -10.00 wib, tiket hari biasa Rp 8000. Paket anak sekolah Rp 40.000 sudah naik perahu keliling anjungan. “Setelah tambah sopt baru kini kunjungan naik tiga kali lipat. Biasanya 300 orang hari biasa kini bisa 1400 orang,”jelas Titah.
Menpar Arief Yahya terus mendorong semua keunikan kegiatan-kegiatan di daerah. Itu akan menaikan atraksi yang membuat orang mau datang. “Selamat atas prnyelenggaraan Festival Maerakaca 2017, yang sudah mrnghebohkan Pusat Wisata Jawa Tengah di PRPP,” kata Arief Yahya. (sumber: suaramerdeka.com)

Persiapan Sail Sabang 2017



Sail Sabang 2017 akan berlangsung akhir November hingga awal Desember 2017, tetapi persiapan sudah mulai dipacu. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mulai mematangkan persiapan Sail Sabang 2017 dengan melakukan kunjungan kerja di kawasan Teluk Sabang pada Rabu (24/5). Sejumlah lokasi yang akan menjadi tempat acara bertaraf internasional itu dicek kesiapannya.

Rombongan Kemenpar yang dipimpin Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara mendatangi beberapa tempat di kawasan Teluk Sabang yang rencananya bakal menjadi lokasi acara puncak Sail Sabang 2017.

"Saat ini kami mulai memasuki tahap pematangan persiapan Sail Sabang 2017. Beberapa lokasi kami datangi untuk dicek sejauh mana kesiapannya," ujar Ukus di kawasan Teluk Sabang, Pulau Weh, Aceh.

Ukus mengatakan, hasil kunjungan kerja yang dilakukan rombongan Kemenpar hari ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi dengan jajaran pejabat Dinas Pariwisata Aceh dan Sabang, selaku instansi daerah yang mengetahui rincian kondisi di lapangan.

Beberapa pertimbangan yang dikaji dalam kunjungan kerja kali ini berkaitan dengan kesiapan dan kelayakan lokasi, serta keamanan tempat dari cuaca laut di kawasan Teluk Sabang.

Tim Kemenpar bakal merembukkan lokasi puncak acara dengan beberapa opsi, yakni kawasan pelabuhan Container Terminal (CT) 1, CT 2, CT 3, dan kawasan Sabang Fair.

"Masih belum diputuskan. Nanti kami akan evaluasi dalam rapat koordinasi untuk menentukan di mana tempat acara puncak," kata Ukus.

Sail Sabang 2017 dijadwalkan berlangsung di Sabang, Aceh, pada 28 November-5 Desember. Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan di empat lokasi, yaitu Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan juga KM 0 (nol).

Acara puncak gelaran Sail Sabang 2017 nantinya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pada acara puncak akan ditampilkan sejumlah kegiatan seperti tarian kolosal Laksamana Malahayatu, dan Tall Ship Parade dengan melayarkan KRI Bima Suci dari Spanyol.



Kegiatan lainnya yang akan digelar antara lain adalah Jambore Iptek International Free Diving Competion, Sabang Underwater Contest, Sabang Carnival, Kapal Pemuda Nusantara. 

Selain itu, ada pula Aceh Culinary and Coffee Festival, Sabang Wonderful Expo and Marine Expo, Sales Mission Cruise Operator and Yacht, dan seminar Wisata Bahari. (bpp/cnni)