Selasa, 07 Maret 2017

Perusahaan Pariwisata Tawarkan Investasi di Mandalika ke Raja Salman



PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah mengajukan skema investasi khusus kepada kerajaan Arab Saudi.

Direktur Utama ITDC Abdullah M Mansoer mengatakan, perusahaannya mengajukan paket investasi berupa lahan seluas 300 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Lahan yang kami tawarkan kepada kerjaan Arab seluas 300 hektar itu sama luasnya dengan kawasan Nusa Dua," kata Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2017).
Abdullah menjelaskan, total luas Mandalika 1.300 hektar. Sesuai selera Raja Salman yang menyukai pantai, lahan yang ditawarkan untuk Raja Salman berada persis di pinggir pantai.
Rencananya, di lahan yang ditawarkan tersebut akan dibangun fasilitas dengan konsep Muslim Friendly Cluster.
"Ada pantainya juga, kelebihannya arealnya sangat privat dengan konsep muslim friendly cluster. Artinya tidak ada minuman beralkohol atau pemandangan yang dianggap tidak senonoh," tuturnya.
Sesuai konsep yang sudah berjalan, investor membangun fasilitas hotel dan wisata di atas lahan yang dikerjasamakan. Artinya, investor bebas mau membangun hotel, vila, atau fasilitas lainnya.
Adapun ITDC bertanggung jawab membangun infrastruktur, seperti jalan, taman, dan fasilitas umum kawasan.
Selain lahan di KEK Mandalika ITDC menawarkan paket kontrak khusus. Jika biasanya dengan skema kontrak 20 plus 30 tahun, untuk kawasan Mandalika bisa diperpanjang sampai 80 tahun.
Artinya dengan skema 20 plus 30 setelah masa kontrak habis 20 tahun maka bisa diperpanjang lagi selama 30 tahun. Tapi bagi Raja Salman kontrak bisa langsung diperpanjang 80 tahun setelah 3 tahun masa kontrak pertama berjalan.
"ITDC memberikan tawaran spesial berupa pengurangan pajak kepada investor yang berinvestasi di Mandalika," tutur Abdullah yang enggan menyebutkan nilai investasinya.
Proses negosiasi sendiri sudah berlangsung selama satu tahun terakhir. Diperkuat kembali dengan tim ekonomi kerajaan Arab Saudi ketika Raja Salman berkunjung ke Bali.
Saat ini, pihaknya masih menunggu komunikasi lanjutan dengan pihak Arab Saudi. Ia pun fokus melayani Raja Salman agar nyaman dan betah selama di Bali, dengan harapan berdampak positif pada investasi.
"Raja Salman ke Bali untuk tujuan liburan, kita berikan pelayanan terbaik. Buktinya mereka mau memperpanjang masa liburan," ungkapnya.
Sebelumnya Raja Salman tiba di Bali pada Sabtu (4/3/2017) melalui Bandara Ngurah Rai. Rencananya Raja beserta rombongan akan berlibur sampai di Bali hingga Minggu (12/3/2017) mendatang. (sumber: Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar