Presiden Jokowi memaparkan peluang-peluang yang bisa digarap oleh investor Hongkong. Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Indonesia juga untuk menunjang kemajuan daerah-daerah wisata. “Anda semua tahu Bali, pulau surga kami yang terkenal itu. Dengan akses infrastruktur yang semakin baik, kami telah meluncurkan sebuah program yang disebut 10 Bali Baru. Seperti misalnya Raja Ampat di Papua, Mandalika di Lombok dan Pulau Komodo,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, pihaknya sedang melakukan percepatan di 10 Top Destinasi Prioritas, yang dikenal dengan 10 Bali Baru itu. Diantaranya Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.
Arief Yahya juga membuka peluang selebar-lebarnya bagi investor yang hendak menanamkan modal di destinasi lain, di luar 10 Bali Baru itu. Seperti Raja Ampat, Manado Sulut, Derawan, Karimunjawa, Banyuwangi, Selayar Sulsel, dan lainnya.
“Kalau Pak Presiden Jokowi sudah serius dan berkomitmen penuh, pariwisata sudah bakal menjadi primadona di masa depan. Dan saat inilah waktu terbaik untuk masuk di sektor pariwisata,” ajak Arief Yahya yang mantan Dirut Telkom itu.
Presiden Jokowi langsung mengajak investor Hong Kong untuk tak ragu-ragu berinvestasi Indonesia. “Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum Li Ka-shing membeli semuanya dan harganya juga menjadi naik,” ucapnya.
Tentu Presiden Jokowi tak mau menawarkan pepesan kosong ke investor. Kemenpar yang dipimpin Menteri Arief Yahya terus membenahi semua lini. Di dalam negeri, pembenahan infrastruktur penyokong pariwisata juga terus bergeliat (sumber: suaramerdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar