Jumat, 19 Mei 2017
Festival Lampu Colok Karimun Meriahkan Ramadhan
Festival Lampu Colok untuk memeriahkan kegiatan ibadah puasa kembali digelar Pemerintah Kabupaten Karimun tahun ini, setelah sempat ditiadakan tahun lalu karena keterbatasan anggaran.
Benny Yudhistira, Kepala Seksi Atraksi Promosi Kerja Sama Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun menuturkan, setiap tahun masyarakat Karimun selalu menyalakan lampu colok sebagai tradisi yang dilakukan sepanjang bulan puasa.
"Tahun ini kami perlombakan lagi dalam bentuk Festival Lampu Colok," kata Benny, dikutip dari Antara, Jumat (19/5).
Mengingat tradisi tersebut dilakukan umat Islam di Karimun dan sejumlah daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau, maka tidak heran masyarakat selalu menyusun lampu-lampu hias sedemikian rupa sehingga membentuk ornamen agama Islam.
Untuk memelihara tradisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Karimun akan menggelar lomba lampu colok yang bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat yang membentuk kelompok di tingkat RT sampai Kelurahan.
"Nantinya desa dengan gapura lampu colok terindah se-Kabupaten Karimun akan ditetapkan sebagai pemenang," jelasnya.
Ia menambahkan, panitia akan menilai arsitektur bangunan gapura yang bernuansa islami, kemeriahan dan keindahan lampu colok gapura tersebut.
Partisipasi masyarakat dalam memeriahkan festival lampu colok ini juga menjadi penilaian juri, sedangkan gapura yang akan dibangun nanti harus memiliki tinggi minimal 4 meter dan lebar asal tidak mengenai drainase dan badan jalan.
Para peserta akan memperebutkan hadiah utama berupa uang tunai sebesar Rp9 juta sebagai juara pertama, Rp7 juta sebagai juara kedua, Rp5 juta sebagai juara ketiga, Rp3 juta sebagai harapan satu, dan Rp2 juta sebagai harapan dua.
Benny menegaskan, Pemerintah Kabupaten Karimun akan menjadikan festival tersebut ajang tahunan yang bisa digunakan untuk menarik perhatian wisatawan asing berkunjung ke Karimun. (bpp/ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar