Di berbagai kota besar di Indonsia, sepertinya minum kopi sudah menjadi tren dan gaya hidup. Bahkan di berbagai negara dunia, minum kopi menjadi gaya hidup yang banyak digemari. Melihat kondisi demikian ini, tentu ini jadi peluang bagus bagi mereka yang bergelut di perkopian.
Bila perkopian tersebut dikelola secara baik dan benar serta profesional, tentu bakal meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang bermain di perkopian. Baik dari budidaya, pengelolaan mau pun dalam penyajiannya. Karena minum kopi sudah menjadi kebutuhan, sehingga merasa ada yang kurang bila sehari belum minum kopi.
”Di banyak kota di Indonesia, minum kopi sudah mulai menjadi tren dan gaya hidup. Kondisi ini punyai nilai strategis, khususnya mereka yang bermain di perkopian,” kata Senior Vice President Consumer Deposit Bank Mandiri, Trilaksito Singgih, di sela-sela event Pesta Kopi Mandiri di Pelataran Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (22/4).
Kegiatan ini sendiri, merupakan bagian dari kegiatan Mandiri Jogja Marathon, yang dihelat Minggu (23/4) besok.
Event ini diikuti lebih dari 80 barista (pelayan kopi) di Yogyakarta. Pesta Kopi Mandiri di Yogyakarta, merupakan kegiatan awal dari program Mandiri Coffiesta yang digelar secara nasional di empat kota besar.
Setelah di Yogyakarta, kegiatan bersama komunitas penikmat kopi dan pengusaha atau merchant kopi, juga akan digelar di Jakarta, Medan dan Surabaya.
“Puncaknya, akan kita gelar lagi di Jakarta dengan tajuk Jakarta Coffee Week September mendatang,” jelas Trilaksito Singgih.
Dikatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan awal dari Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN, untuk ikut mendorong dan mengangkat potensi lokal Nusantara. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki potensi kopi yang sangat besar dengan jenis atau varian yang juga sangat beragam. Masing-masing jenis kopi, lanjut dia, memiliki citarasa yang khas sesuai dengan daerah dimana kopi tersebut dibudidayakan. Sayangnya, potensi besar ini belum tergarap secara optimal. Untuk bisa mengangkat kopi di tanah air, maka pihaknya menggelar event tersebut. Dengan harapan, petani kopi maupun mereka yang bermain diperkopian bisa hidup lebih sejahtera.
Singgih melihat, komoditi kopi ke depan akan menjadi salah satu potensi yang tidak terpisahkan dari aktivitas kepariwisataan. Untuk itulah, kegiatan ini diarahkan untuk mendorong pengelolaan kopi secara lebih baik, sehingga ke depan wisatawan semakin friendly dengan kopi Nusantara. Baik dari sisi cita rasa, higienitas, mau pun kenyamanan dalam menikmatinya.
Target ke depan, adalah bagaimana para wiramuda yang memiliki keahlian di kopi ini kemudian dapat bersinergi dan membentuk ekosistem dapat mendukung kepariwisataan. Dengan cara demikian, semua pihak bisa menikmati keberhasilannya baik pelaku pariwisata maupun petani kopi yang ada di daerah .
Kegiatan Pesta Kopi Mandiri di Candi Prambanan, melibatkan 20 stand dan akan berlangsung hingga Minggu (23/4). Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi bagian dari atraksi bagi para peserta event Mandiri Jogja Marathon, yang melibatkan 5.000 pelari dari dalam dan luar negeri.
“Untuk penggemar kopi, kami juga membuat program untuk nasabah. Bekerja sama dengan merchant kopi populer, kami memberikan diskon sebesar 50 persen untuk nasabah melalui program fiesta poin,” ujar Singgih. (sumber: suaramerdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar