Jangan lupakan sejarah, termasuk ketika kita sudah dimanja dengan bus-bus mewah dengan fasilitas wah. Deretan bus yang saat ini sedang dipajang di Hall B JI Expo, Kemayoran, Jakarta, siap membawa Anda menyusuri lorong waktu ke masa lalu.
Masa jaya kendaraan umum itu kembali diungkap dalam Indonesia Classic and Unique Bus (INCUBUS) 2017, yang menjadi bagian dari International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories, and Vehicle Equip (INAPA), 29 Maret hingga 1 April.
Rata-rata usianya sudah renta, dan semua pernah menjadi bagian dari perkembangan moda transportasi di Indonesia dalam dua atau tiga dekade silam. Tapi aura dan pahatan besi pada bodi bus-bus tersebut masih menyisakan kenangan manis.
Tengok bus dengan tampang unik Mitsubishi Fuso R470 warna biru. Kendaraan milik PO Sumber Alam ini dijalankan dari Kutoarjo, Jawa Tengah, menuju JI Expo tanpa kendala. Jenis sasis ini masuk ke Indonesia awal 1960-an. Pemilik pertamanya adalah TNI Angkatan Udara Malang.
Kita juga bisa kembali menjumpai bus Lorena yang pernah berjasa mengantar orang bepergian dalam trayek Jakarta-Bogor pada era 1970-an. Bus dengan sasis Mercy produksi 1973 ini merupakan saksi bisu sejarah transportasi di Indonesia.
Bukan hanya itu, salah satu dari hanya dua unit Lorena Jakarta-Bogoryang pernah beroperasi kala itu adalah tonggak berdirinya perusahaan transportasi milik Gusti Terkelin Soerbakti. Dalam pameran, bus yang dipamerkan adalah penanda armada pertama PO Lorena.
Masih kurang puas, tengok juga bus milik Perum PPD, Mercedes0Benz OF 1113 dengan bodi Superior Coach 5100 buatan 1971. Bus ini termasuk legenda pada era 1970-an dan 1980-an. Hingga kini, bus warna khas biru-oranye itu masih dipertahankan sebagai bus bantuan teknik.
Ada juga yang unik, terdapat bus Mitsubishi Fuso jadul dengan karoseri yang tidak biasa. Inilah Oto Pownis, yang merupakan sarana transportasi penghubung daerah Pangkalpindang dan Sungailiat. Seiring dengan masuknya mobil-mobil penumpang minibus seperti L300, kendaraan ini tersisih, sampai 2012 menyisakan tujuh unit dari 50-an, lalu berangsur hilang.
Total ada enam bus bersejarah yang dipajang, semua digagas olehhaltebus.com untuk kembali mengingatkan, bahwa bus adalah moda transportasi yang tak akan lekang zaman.
”Bus adalah budaya masyarakat Indonesia, dan ini adalah bagian dari sejarah. Kalau sudah senang, jangan lantas melupakan yang lama,” kata AM Fikri, koordinator INCUBUS 2017. (sumber: kompas.com)