Sabtu, 08 Juli 2017

Sepuluh Fakta Tentang Ayam Goreng Amerika



Tanggal 6 Juli lalu di Amerika Serikat diperingati sebagai Hari Ayam Goreng Nasional, Hari Ayam Goreng Nasional  diciptakan untuk mengapresiasi kuliner tersebut. Selain cita rasanya yang gurih, ternyata ada 10 fakta yang tidak banyak diketahui orang, seperti dilansir dari The daily Meal.

1. Asal Muasal
Waralaba ayam goreng yang tersebar di seluruh dunia banyak berasal dari negeri Paman Sam. Pada kenyataanya, menu ini tidak lahir di Amerika, namun sebenarnya metode ayam digoreng sudah diterapkan di China, Timur Tengah dan Afrika untuk ayam yang sudah tua dan tidak bisa bertelur. Karena daging ayam tua cenderung keras, makan mereka membalurnya dengan bumbu dan menggorengnya agar tekstur keras samar dengan renyahnya bumbu yang digoreng.

2. Menu Spesial
Di awal abad ke-19, ayam goreng merupakan menu yang hanya disajikan saat perhelatan khusus atau hari raya berlangsung, bukan bebas disajikan setiap hari. Hal ini disebabkan keterbatasan daging ayam hingga lemak yang diperlukan. Saat itu, restoran pun jarang yang memasukkannya ke dalam menu tetap.

3. Rasisme
Saat perbudakan kulit hitam berlangsung di Amerika, warga kulit hitam diperbolehkan memelihara ayam. Pemisahan warna kulit di berbagai restoran pun menjadikan menu ayam goreng rutin dimakan warga kulit hitam.

4. Tidak Semua Cocok
Saat ini, jenis daging yang umum digunakan untuk menu ayam goreng adalah broiler. Ternyata, tidak semua ayam cocok untuk digoreng, misalnya ayam sudah tua dagingnya lebih keras dan harus digoreng lebih lama. Beberapa ayam hanya bisa didapat di Amerika saat musim semi dan panas, yang menjadikannya makanan yang langka.

5. Variasi
Di berbagai belahan dunia, proses menggoreng ayam berbeda-beda. Misalnya di Korea yang harus digoreng dua kali dan dilumuri saus asam manis. Di jepang, menggoreng ayam hanya dagingnya saja dan disebut Karaage. Sedangkan di Senegal dilumuri tepung kelapa.
6. Paling Tidak Sehat
Meskipun dikategorikan sebagai junk food, ternyata ada menu ayam goreng yang lebih tidak sehat di Nashville. Setelah digoreng, menu khas Nashville ini direndam ke dalam minyak pedas sehingga kalorinya memuncak.

7. Metode Menggoreng
Ada tiga metode yang populer dalam menggoreng ayam. Pertama deep-fried yang biasa dilakukan di resto siap saji. Kedua, pressure-fried dengan menggunakan alat pressure-cooker. Ketiga yang paling umum dilakukan di rumah, yakni menggorengnya di atas wajan atau panci lalu membolak-baliknya sampai kedua sisi merata.
8. Rahasia Kolonel Sanders
Awalnya, pendiri KFC, Kolonel Sanders menggunakan metode preesure-fryer. Sayangnya hal tersebut makan waktu terlalu lama dan tidak seenak saat digoreng di atas panci. Seiring bertambahnya permintaan, resto siap sajipun menggunakan metode deep-fryed untuk memangkas waktu.

9. Direndam Susu Mentega
Merendam ayam ke dalam susu mentega atau buttermilk sebelum digoreng akan membuat tekstur ayam lebih empuk, basah sekaligus gurih. Susu mentega bisa dibuat sendiri dengan menyampurkan mentega dan susu cair selagi panas.

10. Kulit yang Renyah
Susu mentega juga bisa dicampurkan ke dalam adonan tepung sebelum dilumuri di atas bagian kulit ayam. Bagaikan makan ayam goreng di restoran, kerenyahannya semakin maksimal dengan gumpalan tepung yang lezat. (bpp/cnni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar