Namanya Yakimeshi , nasi goreng khas Jepang. Hal yang membedakan Yakimeshi dengan nasi goreng lainnya adalah bahan baku dan bumbu yang terbilang sangat sederhana.
Nasi goreng ala Chinese identik dengan isinya yang banyak dan bumbu bumbu yang bervariasi. Kalau nasi goreng Jepang berbeda, bahannya simpel, hanya menggunakan telur, daun bawang, bawang putih, dan jamur. Kemudian dicampur dengan nasi dan bumbunya itu hanya kecap asin, sedikit butter dan dashinomoto (semacam kaldu).
Proses masak Yakimeshi pun dilakukan ala teppanyaki, wajan besar untuk menumis khas Jepang. Pertama, mulai memasak jamur, memasukkan cacahan bawang putih dan daun bawang menggunakan minyak dan sedikit kecap asin. Kemudian proses masak dilanjutkan dengan memasukkan nasi dan telur.
Koki Yakimeshi juga melakukan teknik masak yang unik seperti juggling, dan trik melempar-lemparkan telur dengan spatula tanpa terjatuh.
Nasi yang sudah teraduk dengan telur dicampurkan bersama jamur dan bawang putih cacah. dashinomoto pun dicampurkan untuk menambah rasa dan gurih. Kecap asin pun kembali disiram ke atas Yakimeshi. Dashinomoto adalah seperti perasa tapi terbuat dari sari pati ikan dan pastinya lebih sehat dari pada metsin.
Setelah tercampur rata, langsung ditaruh porsian Yakimeshi ke mangkuk-mangkuk pengunjung yang telah tersediakan di meja counter.
Untuk rasa, Yakimeshi cenderung lebih gurih dan sederhana karena memang perpaduan bahan baku yang sederhana. Dashinomoto yang menjadi perasa Yakimeshi terasa gurih. Aroma bawang dan jamur mendominasi. Harga Yakimeshi di restoran Jepang di Indonesia sekitar Rp 55.000 untuk satu porsi. (bpp/kpc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar