Banyak momen menarik yang bisa diabadikan saat melakukan perjalanan wisata, mulai dari fotografi jalanan sampai selfie. Boleh saja sibuk mengambil foto atau video, tapi jangan sampai kegiatan tersebut mengganggu tujuan utama liburan, yakni mengusir stres.
Dalam studi terbaru yang dirilis oleh perusahaan perjalanan wisata Expedia, disebutkan kalau rata-rata seorang turis menghabiskan waktu hingga sembilan jam dalam seminggu untuk mengunggah sesuatu ke media sosialnya.
Masih dalam studi tersebut, disebutkan juga kalau sebanyak 44 persen dari 2.000 orang turis mengakui kalau keberadaan media sosial justru “merusak” makna liburan mereka.
Makna liburan jadi rusak karena turis yang “tersandera” media sosial selama liburan merasa harus mengabadikan foto atau video sesempurna mungkin untuk diunggah ke media sosial. Hal itu semakin membuat stres ketika foto atau video yang diambil adalah selfie.
Perhitungan rata-ratanya, satu orang turis akan mengabadikan selfie sebanyak 15 kali untuk satu pose.
Tak hanya kegiatan mengabadikan momen yang bisa mendatangkan stres saat liburan. Memantau perkembangan dunia di media sosial ternyata juga ikut jadi alasannya.
“Walau demikian, sebagian besar turis menganggap kalau media sosial masih memiliki aspek yang signifikan dalam perjalanan wisata mereka,” kata Direktur Komersial Expedia, Alex Platts, dalam keterangan resminya yang dikutip dari Travel and Leisure.
Kecanduan media sosial saat berwisata bisa diatasi dengan menahan diri untuk tidak mengunggah apapun sampai pulang ke rumah.
Jika masih ingin narsis, Expedia memiliki tools baru yang dinamakan ’Stay Off Social’ di situs dan aplikasinya. Dengan tools tersebut, turis bisa menjadwalkan unggahan ke beragam media sosial secara otomatis. (sumber: CNN Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar